Workshop Social Media Seru (SMS) yang digelar pada 5 April 2024 di Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) menjadi sorotan bagi siswa-siswi SMAK Santa Maria Surabaya dan pihak terkait. Acara ini diselenggarakan oleh ISTTS dengan pembicara Ardalina.L.C.G.,S.Ds., M.I.Kom., yang juga menjabat sebagai Kepala Tim Digital Marketing ISTTS, sebagai pembicara utama.
Kampus ISTTS menyambut dengan hangat yang terlihat dari penjemputan murid-murid dari SMAK Santa Maria menuju ISTTS pada pukul 07.30 WIB. Acara resmi dibuka sekitar pukul 08.00 WIB dengan sambutan hangat dari Dr. Ir. F.X. Ferdinandus, M.T., yang menjelaskan akan pentingnya keterampilan public speaking di era digital ini. Pemaparan singkat ini memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan keterampilan yang akan dibahas selama workshop berlangsung.
Sesi pertama workshop diisi oleh Ardalina sebagai pembawa acara utama, yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas dalam bidang sosial media. Selama dua jam, Ardalina membawakan materi tentang konsep media sosial, menggarisbawahi kepentingan konten kreatif, dan menguraikan strategi-strategi yang efektif dalam menarik perhatian pengguna media sosial. Keberagaman materi ini memastikan bahwa peserta mendapatkan wawasan yang merupakan penjelasan secara lengkap dan mendalam mengenai dunia media sosial saat ini.
Ardalina membahas secara mendalam tentang cara membuat konten dan mengedit video untuk platform Instagram dan TikTok. Peserta diajak untuk memahami teknik-teknik dasar dalam pembuatan konten yang menarik, termasuk penggunaan efek khusus dan pemilihan musik yang cocok untuk suatu konten.
Salah satu momen yang paling dinantikan adalah pembagian kelompok untuk menyelesaikan suatu challenge dalam bentuk proyek pastinya ISTTS memberikan kesempatan ini dengan tujuan agar dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka dapatkan dalam workshop ini. Dalam proyek ini, peserta dibagi menjadi lima kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok diberi tantangan untuk membuat video promosi kampus yang seunik dan semenarik mungkin. Untuk mencapai tujuan ini, setiap kelompok berkeliling ke lima lokasi di kampus seperti Gedung E, Gedung B, Taman, Gedung L dan Student Lounge yang merupakan fasilitas baru untuk mahasiswa kemudian dilanjutkan dengan mengumpulkan ide, merekam materi, serta tak lupa untuk mengeditnya menjadi satu konten yang kompak dan pastinya menarik.
Kreativitas peserta yang sangat luar biasa memang patut diacungi jempol serta dapat dijadikan sebagai contoh bagi yang lain dalam mengeksplorasi potensi didalam sosial media. Mereka memiliki kebebasan penuh untuk berkreasi, dengan satu-satunya catatan tidak mengandung unsur SARA. Dengan bermodalkan kamera ponsel dan perangkat lunak editing yang sederhana, mereka berhasil menciptakan karya-karya yang sangat menarik. Durasi video yang dibuat sekitar 90 detik, dipilih karena sesuai dengan kecenderungan pengguna media sosial saat ini yang lebih suka konten padat atau langsung to the point.
Setelah proses pembuatan video selesai, langkah berikutnya adalah mengunggahnya ke platform Instagram. Inilah saatnya peserta menggunakan pengetahuan yang baru saja mereka peroleh untuk memperoleh respons dari publik. Kriteria penilaian yang digunakan cukup sederhana, yaitu dengan menghitung jumlah like terbanyak yang didapatkan, sehingga hal ini dapat memberikan kesempatan bagi setiap peserta untuk merasakan langsung respons dari audiens mereka.
Respons yang diterima sangat menggembirakan. Peserta terlihat sangat antusias dan positif sepanjang acara berlangsung. Mereka tampak begitu terlibat dalam setiap tahapan, dari pemahaman konsep hingga pembuatan konten dan penilaian akhir. Antusiasme ini bukan hanya sekadar euforia sesaat, namun mencerminkan minat yang mendalam terhadap media sosial dan kreasi konten di kalangan generasi muda saat ini.
Kesuksesan workshop “SMS Sosial Media Seru” ini dapat diukur dari tingginya partisipasi dan keterlibatan peserta. Mereka tidak hanya menerima informasi secara pasif, namun juga aktif dalam mengaplikasikannya menjadi suatu bentuk karya nyata. Hal ini sejalan dengan tujuan workshop, yaitu memberikan pemahaman yang lebih dari sekadar teori dan keterampilan baru kepada peserta dalam mengelola media sosial serta mampu menciptakan konten yang kreatif, namun juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.