Paskah atau Easter adalah perayaan keagamaan bagi umat Kristen Protestan dan Katolik. Paskah merayakan hari kebangkitan Yesus Kristus, dimana sebelumnya Ia wafat sebagai manusia lalu bangkit demi menebus dosa manusia. Paskah menandakan kehidupan baru, dimana umat yang merayakan meninggalkan dosa-dosa mereka dan bertobat untuk mencapai kehidupan yang benar.
Walaupun begitu, paskah sendiri sudah dirayakan sebelum kedatangan Yesus. Keluaran 12:11 mengatakan “Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.”, yang menunjukkan bahwa paskah sudah dirayakan jauh sebelum Yesus dilahirkan. Namun, kehadiran Yesus ke dunia memberi arti baru bagi paskah sampai hari ini dan seterusnya.
Untuk umat Katolik, perayaan liturgi paskah diawali dengan Minggu Palma, dimana umat membawa daun palma untuk menyambut romo, layaknya umat di Yerusalem menyambut Yesus saat memasuki kota tersebut.
Perayaan Minggu Palma diikuti dengan Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan berakhir pada paskah, yang diadakan pada hari minggu. Perayaan Jumat Agung merayakan wafat Tuhan Yesus di kayu salib. Setelah 3 hari, tepatnya pada paskah, Yesus bangkit.
Pada tahun 2024 ini, tradisi perayaan paskah masih berlanjut. Umat kristiani berkumpul pada gereja atau komunitas untuk bersatu dalam ibadah dan menghayati paskah bersama umat lainnya. Hari paskah tahun 2024 diadakan pada hari minggu, 31 Maret 2024, di seluruh dunia. Pada paskah ini, jurnalis ISTTS berkesempatan untuk mendapat narasumber yaitu pembina UKK (Unit Kegiatan Kerohanian) Katolik ISTTS Mattew Lawrenta S.T. dan ketua UKK Kristen ISTTS Gabriella Gonadi memberikan beberapa kesan mereka mengenai paskah.
Bagi Kak Mattew, arti paskah adalah peringatan Tuhan Yesus menyerahkan diri untuk menebus dosa manusia, wafat di kayu salib untuk kita. Kita sebagai umat Kristiani diajak untuk mengimani pesan pengorbanan Tuhan Yesus, suatu kesempatan bagi kita untuk menyelami hati kita dan merendahkan hati untuk mengaku dosa dan mendevosikan diri kepada Tuhan Yesus sepenuhnya.
Pengalaman paskah yang paling terutama adalah pengakuan dosa, yaitu kita sebagai umat katolik tidak luput dari dosa-dosa duniawi. Maka dari itu, kita yang sudah menumpuk dosa dari dulu diajak untuk mengakui dosa-dosa kita agar kita layak menyambut Yesus saat paskah dan menjalani hidup dengan bahagia dan beban yang terangkat. Melalui paskah, Kak Mattew mendapat komitmen baru untuk dijalani selama setahun kedepan.
Pesan dari Kak Mattew adalah bagi umat-umat yang mengikuti gereja napas, yaitu menjalani misa di gereja hanya saat natal dan paskah, untuk datang ke Gereja untuk beribadah sesuai jalannya, mengikuti tatanan liturgi yang sudah ada mulai dari Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah. Harapannya, semoga melalui paskah, para umat bisa menjadi manusia baru, manusia yang lebih baik, serta mendapat komitmen untuk lebih mengerti kasih Tuhan dan siap melayaniNya.
Di sisi lain, bagi ce Gaby, paskah adalah momen penuh makna yang bukan sekedar hanya perayaan ibadah di Gereja, tapi lebih daripada itu paskah merupakan simbol kemenangan atas dosa dan kematian. Kebangkitan Yesus Kristus menjadi pengingat bahwa harapan itu selalu ada, bahkan di saat kita di titik terendah sekalipun. Paskah juga menjadi momen refleksi diri, dimana kita merenungkan kembali pengorbanan Yesus dan bagaimana hal itu dapat menginspirasi kehidupan kita.
Salah satu pengalaman paskah yang berkesan bagi ce Gaby adalah dimana ketika diperlihatkan kembali penggambaran kisah penyaliban Yesus dan hal tersebut yang membangkitkan kekaguman dan haru saya atas pengorbanan-Nya di Kayu Salib. Pengalaman itu juga memperkuat iman dan mengingatkan pentingnya kasih dan pengampunan dalam kehidupan.
Harapannya, semoga kita semua dapat merenungkan makna Paskah yang sesungguhnya karena Paskah bukan hanya tentang perayaan kebangkitan Yesus, tetapi juga tentang kebangkitan diri kita sendiri. Semoga kita semua dapat bangkit dari kebiasaan lama yang tidak baik dan memulai dengan kehidupan yang baru serta bisa menjadikan Paskah sebagai momen untuk memperbarui iman, memperkuat kasih, dan menyebarkan kasih Tuhan secara nyata melalui kehidupan kita sehari-hari.