Hima SIB ISTTS mengadakan webinar online yang diselenggarakan pada hari Sabtu,17 Oktober 2020 tepatnya pukul 10.00-12.30. Webinar kali ini terbuka untuk peserta internal maupun eksternal melalui platform Zoom dan juga Live Youtube. Webinar kali ini terasa berbeda karena ISTTS bekerja sama dengan Surabaya Hacker Link dengan mengangkat topik “Network and Cyber Security” . Webinar dibawakan oleh 2 narasumber sekaligus yaitu Bapak Haris Dwi dan Bapak Jonias Fortuna.
Webinar diawali dengan Pak Haris yang menjelaskan bahwa semenjak wabah Covid-19 kejahatan cyber meningkat hingga 30% di seluruh dunia. Hal ini terjadi karena kita diharuskan untuk bekerja dari rumah. Pak Haris juga bercerita tentang metode apa saja yang dikerjakan oleh seorang hacker yaitu metode Phising dan Sniffing. Metode Phising artinya memancing, sebagai contoh misal kita menerima email dari seseorang dan di dalamnya terdapat dokumen dan berisikan ajakan untuk membuka dokumen itu. Pak Haris menyarankan untuk tidak membuka dokumen itu karena ditakutkan ada malware di dalam dokumen tersebut. Metode selanjutnya yaitu metode Sniffing, sebagai contoh jika kita melihat ada jaringan wifi yang tidak dikunci apalagi jaringan nya kencang otomatis akan membuat kita terpancing untuk menggunakan nya. Padahal jaringan tersebut bisa jadi sudah diatur sedemikian rupa sehingga hacker bisa melihat siapapun yang masuk dan paket apapun yang melintas di jaringan itu.
Webinar kemudian dilanjutkan oleh Bapak Jonias Fortuna yang akrab dipanggil Bapak Jo. Bapak Jo menjelaskan kejadian yang sempat gempar dunia dan terjadi di bulan Juli. Akun Twitter milik pesohor terkenal mulai dari Bill Gates bahkan Apple tiba-tiba menawarkan tipuan Bitcoin. Twitter diserang oleh hacker. Hacker meminta followers akun yang telah dibajak untuk mengirimkan cryptocurrency bitcoin ke dompet digital. Kejadian ini merupakan peretasan yang bisa jadi terburuk yang pernah terjadi di media sosial. Untung saja Twitter langsung mengambil tindakan cepat dengan tidak mengizinkan akun yang telah dibajak untuk nge-tweet selama 2 jam. Atas dasar itulah maka Pak Jo juga menyarankan untuk tidak terburu-buru percaya terhadap sesuatu yang belum pasti. Jika tidak maka data diri milik kita akan bocor dan bahkan bisa diperjual belikan secara bebas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Di akhir materi narasumber memberikan beberapa saran yang penting. Salah satunya yaitu dalam membuat password sebaiknya minimal 13 karakter yang merupakan kombinasi dari angka, huruf dan simbol. “Lebih berhati-hati dalam memposting sesuatu di media sosial, karena sekarang sudah ada UU ITE dan kita harus bertanggung jawab terhadap apapun yang kita posting” ujar narasumber kepada peserta webinar yang mayoritas aktif menggunakan media sosial. Webinar diakhiri dengan sesi tanya jawab kemudian dilanjutkan dengan berfoto bersama dan absensi.