Multimedia Codec and Why the World Needs It
Berita
30 November 2020

Multimedia Codec and Why the World Needs It

ISTTS kembali mengadakan webinar secara online pada hari Jumat, 28 November 2020. Webinar ini merupakan salah satu episode dalam Knowledge Sharing Program yang memasuki season ke-7 yang berjudul “Multimedia Codec and Why the World Needs It”. KSP episode terakhir kali ini dibawakan oleh David Alexandre, MBA. Beliau merupakan alumnus dari ISTTS Angkatan 2007. Seminar yang diadakan pada Sabtu, 28 November 2020 dibuka untuk peserta internal maupun eksternal melalui platform Zoom dan live streaming Youtube.


Pak David menjelaskan bahwa tanpa kita sadari, setiap hari kita menggunakan Multimedia codec. Multimedia codec pada dasarnya adalah standar kompresi konten video. Codec terdiri dari 2 komponen yaitu encoder untuk mengompresi konten dan decoder untuk mendekompresi konten video dan memutar perkiraan konten asli. Semua data file seperti audio maupun video yang telah disebar di internet ataupun yang ada di computer maupun handphone, sudah dalam bentuk compress. Pak David mengatakan bahwa sangat jarang ada file yang masih dalam bentuk raw karena akan sangat membutuhkan memori yang sangat banyak, biasanya yang memilikinya adalah seorang editor video profesional.


Pada saat kita menonton sebuah video maka kita akan menggunakan decompress tetapi kualitas video tidak akan sebagus raw karena pada saat video di compress akan ada yang dihilangkan. Data-data yang hilang ini dinamakan lost compression. Sebuah video raw (8k) biasanya akan menggunakan 121.5GB/menit dan bila dihitung untuk 1 jam maka akan membutuhkan tempat sebesar 7.29TB/60 menit.
Pada saat ini, salah satu video codecs yang digunakan adalah H.264/AVC yang distandarisasi pada tahun 2003. Codec ini dikembangkan oleh MPEG dan ITU-U dibawah kemitraan yang dikenal sebagai JVT (Joint Video Team). Selain itu masih ada AAC untuk audio, VP9, H.265/HEVC dan AV1. Tetapi biasanya satu codec tidak akan cukup maka akan digunakan pendekatan multi-codec. Contohnya: Twitch yang merupakan layanan streaming langsung video menggunakan H.264 dan VP9, kemudian Netflix menggunakan AV1 untuk aplikasi android yang menawarkan peningkatan efisiensi kompresi sebesar 20% dibandingkan VP9. Untuk kedepannya, akan distandarisasi VVC (Versatile Video Coding) yang dikembangkan oleh MPEG. VVC memiliki tujuan untuk mencapai efisiensi sebesar 50% dibandingkan HEVC. VVC akan memberikan dukungan yang lebih baik untuk game dan video 360 derajat.


Pada saat ini yang bertanggung jawab mengenai Codec adalah ITU-U (ITU Telecommunication) dan MPEG (Moving Pictures Expert Groups) yang merupakan kumpulan para akademis dari seluruh dunia yang mendedikasikan dirinya untuk melakukan penelitian mengenai codec. Pak David mengatakan bahwa bila kita mau berkontibusi dalam penelitian tersebut maka beberapa akademisi maupun perusahaan mengadakan kompetisi maupun penelitian terbuka.


Pak David menganjurkan kita untuk masuk bidang penelitian codec ini, tetapi pelajaran yang harus sangat dikuasai adalah matematika terutama peluang. Beliau mengatakan bahwa dalam sebuah perusahaan pasti ada sebuah divisi yang melakukan penelitian codec seperti pada perusahaan CISCO, Amazon dan sebagainya. Kemudian seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab lalu diakhiri dengan berfoto bersama untuk platform zoom. Kemudian diakhiri dengan mengisi kuesioner dan absensi untuk peserta yang telah mengikuti seminar.

Workshop Videography STV X ISTTS Day 2

Workshop Videography STV X ISTTS Day 2

Workshop Videography STV X ISTTS, berlanjut pada hari Minggu tanggal 17 Maret 2024. Acara yang ditujukan pada anggota STV (Sinlui TV) ini adalah acara yang berlangsung selama 2 hari, dimana para peserta menginap pada sekolah mereka, tepatnya pada SMAK St. Louis 1 Surabaya. 

Baca Selengkapnya
Leveling Up Your Products Charm

Leveling Up Your Products Charm

Workshop berjudul Leveling Up Your Products Charm diselenggarakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2024 oleh ISTTS yang berkolaborasi dengan SMA Frateran. Workshop ini bertempat di aula Frateran dan workshop ini dihadiri oleh anak anak dari SMA Frateran yang kurang lebih ada 100 orang. workshop ini telah memberikan kontribusi yang berharga dalam mengembangkan wawasan dan keterampilan peserta dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif di era digital ini.

Baca Selengkapnya
Videography Training STV x ISTTS di SMA St. Louis 1

Videography Training STV x ISTTS di SMA St. Louis 1

Pada tanggal 16 Maret 2024, di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya suasana dipenuhi dengan semangat dan antusiasme saat Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) dan St. Louis TV (STV) mengadakan workshop Videography Training. Acara ini merupakan wujud kerjasama yang erat antara lembaga pendidikan dan media lokal untuk memberikan pengalaman belajar yang berharga kepada para siswa, khususnya dalam bidang videography, public speaking, dan media handling

Baca Selengkapnya
The Sailor Survival Game

The Sailor Survival Game

The sailor Survival Game ini adalah film survival game yang dibuat oleh Bu Farah Fauziah,S.hub.Int.,M.A. bersama team nya yang diselenggarakan di XXI TP(Tunjungan Plaza) pada hari sabtu 24 Februari 2024 jam 19.00. acara ini menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat, terutama mereka yang tertarik dengan dunia militer dan film aksi.

Baca Selengkapnya
Factory Visit

Factory Visit

Kunjungan Pabrik antara jurusan elektro dengan jurusan industri ini diadakan hari kamis 22 februari 2024 oleh ISTTS. kunjungan pabrik ini dimulai dari jam 08.00 hingga sekitar 12.00 wib. kunjungan ini diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi jurusan elektro dan jurusan industri dari angkatan 2020 hingga 2023 serta beberapa dosen industri dan elektro.

Baca Selengkapnya
Berlomba Coding dengan TCC Internal 2024

Berlomba Coding dengan TCC Internal 2024

TCC 2024 (Top Coder Competition) adalah lomba yang diadakan oleh HIMAFOR (Himpunan Mahasiswa Informatika) ISTTS. TCC 2024 merupakan lomba berbasis coding, dimana para peserta mengerjakan soal yang berhubungan dengan logika dan pemrograman.

Baca Selengkapnya
Lihat Semua Berita
Icon